GELOMBANG P DAN GELOMBANG S
Gambar 1: Gelombang P dan S
sumber: http://alabamaquake.com
sumber: http://alabamaquake.com
Gelombang P dan gelombang S merupakan
dua dari jenis gelombang seismik. Adapun proses terjadinya: pada saat terjadi
guncangan hebat akibat gempa bumi, aktivitas gunungapi, penggunaan bahan
peledak, penggunaan mesin-mesin berat, bahkan bisa juga akibat hentakan meteor
dalam hujan meteor, terdapat energi yang terakumulasi dan kemudian dilepaskan
dari proses-proses tersebut, yang disebut sebagai energi seismik. Energi
seismik ini dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik, yang terbagi atas
gelombang badan dan gelombang permukaan. Adapun gelombang permukaan (surface
wave), jenis gelombang tersebut merambat melalui permukaan bumi. Sedangkan
gelombang badan merambat ke dalam permukaan bumi. Gelombang badan (body wave)
sendiri terbagi atas gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S), yang mana
keduanya akan merambat melintasi kedalaman bumi tertentu, sesaat setelah
guncangan tersebut terjadi. Kedua gelombang ini memiliki karakter berbeda.
Gelombang P merupakan gelombang
longitudinal, dimana arah rambat gelombang searah dengan arah getarnya.
Gelombang ini memiliki kecepatan yang lebih besar daripada gelombang S. Oleh
karenanya, gelombang ini tidak hanya bisa melewati zat padat saja, namun juga
zat cair. Gelombang ini dapat menekan dan menarik batuan sebagaimana sumber
bunyi dapat menggetarkan udara, yang berperan sebagai medium bunyi.
Berbeda dari gelombang P, gelombang S
adalah gelombang transversal. Arah rambat gelombang tegak lurus dengan arah
getarnya. Gelombang ini merambat seperti
getaran agar-agar dalam mangkuk. Kecepatan gelombang S lebih lambat daripada
gelombang P, dan gelombang S tidak bisa menembus fluida seperti yang bisa
gelombang P lakukan.
Gelombang S tidak dapat merambat
melalui benda cair pada lapisan bumi karena fluida memiliki sifat tidak
meneruskan tekanan geser (shear strain) yang dimiliki oleh gelombang
transversal.
PERAN GELOMBANG SEISMIK DALAM
MENGENALI KARAKTER KERAK BUMI DAN MANTEL BUMI
Para ahli geofisika dan geologi telah
memanfaatkan kedua jenis gelombang badan ini dalam memperkirakan
lapisan-lapisan bumi. Ketika
terjadi hentakan hebat (misal: gempa bumi),
gempa tersebut akan memancarkan gelombang badan dan gelombang permukaan.
Gelombang badan yang terdiri dari gelombang primer (P) dan gelombang sekunder
(S) akan menembus ke bawah permukaan bumi. Gelombang P dan S memiliki keunikan
masing-masing dimana gelombang P bisa menembus lapisan padat dan cair sedangkan
gelombang S hanya bisa melewati lapisan padat saja. Penjalaran gelombang P dan
S yang melewati lapisan bumi dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Dari gelombang
gempa yang menjalar melalui lapisan bumi kemudian dideteksi
oleh seismometer yang dipasang di seluruh dunia. Data tersebut dianalisa sehingga
didapatlah ketebalan dan sifat masing-masing lapisan bumi. Seperti pada Gambar
2, gelombang S dan P hanya melewati mantel bumi yang bersifat dan padat dan
kenyal. Pada lapisan bumi inti luar hanya gelombang P saja yang terdeteksi, ini
berarti lapisan bumi inti luar sifatnya cair dan gelombang S tidak bisa
melewatinya.
Adapun salah satu peranan
gelombang P dan S adalah mengidentifikasi wujud zat pada kerak dan mantel.
Ternyata, sesuai dengan Gambar 2, gelombang P dan S dapat melalui kerak dan mantel,
maka dapat dikatakan bahwa kerak dan mantel bumi bersifat padat, sebab
gelombang S yang merupakan gelombang transversal mampu melewati keduanya.
Gelombang gempa ini ternyata
juga membantu Andrija Mohorovivic, seorang seismolog Kroasia untuk menentukan
batas antara kerak dan mantel bumi, yang selanjutnya disebut moho. Mohorovivic dalam pengamatannya
menemukan peristiwa aneh: saat terjadi gempa, lokasi yang berjarak di atas 200
km menerima gelombang P dengan kecepatan gelombang yang lebih tinggi daripada
saat gelombang P tersebut melalui lokasi dengan jarak di bawah 200 km. Menurut
Mohorovivic, terdapat suatu lapisan di bawah kerak yang densitasnya lebih
tinggi, sehingga gelombang P yang melalui lapisan tadi bisa merambat lebih
cepat daripada gelombang P saat melalui kerak. Lapisan berdensitas tinggi
itulah yang disebut sebagai mantel bumi.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
REFERENSI
Aspire—Astrophysics Science Project Integrating Research and
Education. Seismic Waves. http://aspire.cosmic-ray.org/Labs/SeismicWaves/. 7 April 2014.
Rusydy, Ibnu (2012). Mempelajari
Lapisan Bumi dengan Data Gempa. http://www.ibnurusydy.com/mempelajari-lapisan-bumi-dgn-data-gempa/. 7 April 2014.
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia. Dalamnya Bumi, Siapa yang Tahu? http://www.toiki.or.id/2010/05/dalamnya-bumi-siapa-yang-tahu.html. 7 April 2014.
UCSB Science Line. How Waves Can Lead to Theories About The
Internal Structure of Earth? http://scienceline.ucsb.edu/getkey.php?key=3397. 7 April 2014.
nice
BalasHapusterima kasih, sangat membantu
BalasHapus