Minggu, 19 Oktober 2014

"Tanah Lapuk" ini Bernama Bauksit


Gambar 1: Bauksit. Sumber: http:// http://netstate.com

"Hei, itu mineral?" Tepat sekali. Pertama kali melihat sekeping kecil bauksit dalam praktikum mineralogi, tadinya saya berpikir bahwa benda tersebut adalah tanah lapuk yang terbawa oleh asisten praktikum. Memang, sepintas lalu, dengan warnanya yang cokelat membumi, bauksit tampak serupa tanah biasa. Tidak sedikit orang awam seperti saya yang bakal salah mengira. 
  Bagi teman-teman yang mendalami ilmu metalurgi maupun pertambangan pastilah tidak asing lagi dengan sosok mineral golongan oksida yang satu ini. Bauksit merupakan material dasar untuk memproduksi alumina. Di Indonesia, bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, pulau Bintan, di provinsi Kepulauan Riau. Bauksit yang berasal dari Bintan telah ditambang dan diekspor sejak tahun 1935. Mineral ini terdiri dari hydrous aluminium oksida dan aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite γ-ALO (OH), dan diaspore α-ALO (OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi. Nama ‘bauksit’ atau ‘bauxite’ berasal dari kata ‘Le Baux’, sebuah desa kecil di Perancis, tempat ditemukannya bauksit untuk petama kali.
Bauksit berwarna cokelat dengan sekumpulan mineral berbentuk lingkaran di bagiannya. Bauksit umumnya terbentuk di area subtropis atau tropis, di lapisan tanah residu. Beberapa negara penghasil bauksit antara lain: Indonesia, Jamaika, Australia, Perancis, dan lain-lain. Berikut ini adalah spesifikasi dari bauksit:


Tabel 1: Identifikasi Mineral Bauksit


******


REFERENSI

Wikipedia. Bauxite. http://en.wikipedia.org/wiki/Bauxite. 21 Maret 2014.
Bharat Aluminium Company (Balco). Bauxite, an Overview. http://www.balcoindia.com/operation/bauxite2.aspx.  21 Maret 2014.  
Tim Asisten Mineralogi 2014. 2014. Panduan Praktikum Mineralogi 2014. DI Yogyakarta: Laboratorium Geologi Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar